JAKARTA—PT Perikanan Indonesia memastikan suplai ikan konsumsi harian rumah tangga aman menjelang bulan Ramadhan. Produk hasil laut merupakan substitusi atau pengganti dari komoditas daging dan unggas yang turut diburu menjelang bulan puasa dan hari raya Idul Fitri.
Sebagai pengelola Pasar Ikan Modern Muara Baru Jakarta, PT Perikanan Indonesia memastikan suplai ikan mampu mencukupi demand atau permintaan yang melonjak mendekati hari puasa. Sebanyak 757 lapak ikan dan 382 pedagang ikan di Pasar Ikan Modern siap untuk menyuplai kebutuhan masyarakat.
Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir hingga menimbun produk perikanan sebelum Ramadhan. Hal ini dikhawatirkan menyebabkan kelangkaan pada ikan jenis tertentu.
“Masyarakat tidak perlu panik terkait suplai dan harga ikan jelang Ramadhan. Pasar Ikan Modern Muara Baru Jakarta memliki 757 lapak basah atau lapak yang menjual ikan segar setiap harinya,” katanya, Kamis (17/3/2022).
Sigit mengungkapkan PT Perikanan Indonesia terus berupaya meningkatkan penangkapan ikan melalui tiga cara yakni menyerap hasil tangkapan para nelayan (off take), menangkap ikan dengan kapal milik sendiri dan menangkap ikan bekerja sama dengan pemilik kapal besar.
Total produksi tangkapan ikan PT Perikanan Indonesia pada kuartal I/2022 (data hingga 10 Maret 2022) sebanyak 1.609,6 Ton. Adapun rinciannya produksi pada Januari sebesar 660,5 Ton, Februari 750,2 ton dan awal Maret sebanyak 208,7 Ton.
Tangkapan ikan berasal dari beberapa kantor cabang PT Perikanan Indonesia yang merupakan lumbung ikan perusahaan. Tangkapan ikan berasal dari beberapa daerah di antaranya di Jakarta, Belawan, Padang, Pekalongan, Tegal, Brondong, Surabaya, Pemangkat, Benoa, Makassar, Ambon, Bitung, Bacan, Sorong dan Gorontalo.
Pantauan Harga Ikan
Berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa komoditas ikan mengalami kenaikan harga yang moderat sekitar Rp1.000—Rp2.000 per kilogram. Kenaikan harga ini diakui para pedagang ikan tidak berpengaruh terhadap permintaan.
Jenis ikan yang merangsek naik merupakan golongan ikan konsumsi harian rumah tangga seperti ikan kembung, ikan layang, ikan cakalang dan ikan tongkol. Pada awal tahun, harga ikan cakalang tercatat Rp16.000 per kilogram. Namun mendekati Ramadan, harga ikan cakalang merambat naik menjadi Rp17.000 per kilogram.
Pun dengan ikan kembung, dari harga awal Rp30.000 per kilogram menjadi Rp31.000 dan diprediksi menyentuh Rp32.000 per kilogram dalam waktu dekat.
Tidak hanya ikan harian konsumsi rumah tangga, jenis ikan chepalopod seperti gurita, cumi dan sotong juga merambat naik 5%. Pasalnya, jenis chepalopod ini akan terus diburu untuk sajian berbuka puasa lantaran masyarakat cenderung menginginkan menu yang variatif seperti ikan jenis chepalopod dan udang untuk membatalkan puasa.
PT Perikanan Indonesia akan terus memantau pergerakan harga ikan di Pasar Ikan Modern Baru agar stabil. PT Perindo juga turut bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menugaskan kepada BUMN Holding Pangan untuk melakukan operasi stabilisasi pasokan komoditas pangan untuk persiapan hari besar Ramadhan dan Idul Fitri, khususnya di Jabodetabek.
“Persiapan Ramadhan dan Idul Fitri 2022 kami akan berkordinasi dengan BUMN Holding Pangan ID FOOD, Bulog, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, Asosiasi Importir serta Rumah Potong Hewan (RPH),” jelas Arief.
Sinergi perlu dilakukan sebagai langkah konsolidasi untuk mempersiapkan ketersediaan pangan menjelang Ramadhan dengan harapan dapat mencapai harga pangan yang stabil, ketersediaan pangan, distribusi pangan dan meyakinkan masyarakat bahwa stok aman jelang Ramadhan.
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang BUMN Wisnu Aji Nugroho berujar quick win sektor Perikanan diharapkan dapat berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Badan Pangan Nasional maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Tujuannya, untuk memaksimalkan ekosistem pangan yang terintegrasi dari hulu dan hilir guna meningkatkan kesejahteraan nelayan dan menggerakkan ekonomi nasional.
“Untuk mengoptimalkan sektor Perikanan di BUMN Holding Pangan, PT Perikanan Indonesia dapat memanfaatkan peluang sinergi dalam ketersediaan pangan ikan maupun potensi komersial lainnya dengan Badan Pangan Nasional,” pungkas Wisnu.
Jakarta, 17 Maret 2022 PT Perikanan Indonesia