PT Perikanan Indonesia Dukung Kemajuan Masyarakat Kelautan dan Perikanan melalui Rapat Koordinasi

PT Perikanan Indonesia Dukung Kemajuan Masyarakat Kelautan dan Perikanan melalui Rapat Koordinasi, Silaturahmi dan Apresiasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Acara yang digelar di Sentul International Convention Center ini merupakan wadah koordinasi lintas sektor di bidang kelautan dan perikanan yang turut hadir antara lain nelayan dari Pekalongan, Nelayan Muara Baru dan berbagai daerah di Indonesia, Pemerintah Daerah, BUMN Perikanan, petambak, pembudidaya ikan, petambak garam, pengolah perikanan, asosiasi perikanan hingga UMKM perikanan. Kegiatan dibuka langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikana RI Sakti Wahyu Trenggono. Adapun PT Perikanan Indonesia diwakili oleh Direktur Utama Sigit Muhartono.

PT Perikanan Indonesia terus mendukung inklusivitas para pelakon di bidang perikanan yaitu nelayan dan petambak yang tersebar di 12 cabang dan 21 kantor pusat. Selain itu, PT Perindo juga turut mendampingi UMKM perikanan mitra binaan di Lampung, Banten, Depok, Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

PT Perikanan Indonesia
Quality Fishery for Everyone. Member of ID FOOD

PT Perikanan Indonesia turut serta dalam Forum Group Discussion terkait kebijakan strategis yang digelar oleh Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Universitas Indonesia

Dukung Program Menuju Indonesia Emas 2045, PT Perikanan Indonesia Sampaikan Tantangan dan Program Strategis Bisnis Perikanan.

PT Perikanan Indonesia turut serta dalam Forum Group Discussion terkait kebijakan strategis yang digelar oleh Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Universitas Indonesia. Adapun tema yang digagas yakni Pangan dan Maritim.

Direktur PT Perikanan Indonesia, Sigit Muhartono menjadi narasumber bersama Guru Besar Bidang Teknologi Hasil Perikanan dan Ketua Umum Masyarkat Pengolahan Hasil Perikanan Prof Nurjanah, Direktur Politeknik AUP Jakarta, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenkomarves dan beberapa pembicara di sektor maritim.

Tujuan FGD ini yakni mengindentifikasi tantangan utama dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya maritim, mencari solusi praktis dan inovatif untuk mengatasi tantangan, merumuskan rekomendasi kebijakan untuk mendukung pengelolaan sumber daya maritim dan mendorong kolaborasi antara pemerintah, akademisi, praktisi dan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya maritim.

PT Perikanan Indonesia memberikan masukan dalam tantangan yang dihadapi di sektor maritim. Salah satunya yakni biaya logistic produk perikanan yang tinggi sehingga melemahkan daya saing. Pasalnya 77% produksi perikanan tangkap berada di luar Jawa, sedangkan hampir 50% produksi UPI berada di Jawa.

PT Perikanan Indonesia
Quality Fishery for Everyone. 
Member of ID FOOD

Tingkatkan Inklusivitas Nelayan, PT Perikanan Indonesia Serap Ribuan Ton Ikan Nelayan di Semester I/2024

JAKARTA—PT Perikanan Indonesia siap untuk terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan menyerap (off take) hasil tangkapan mereka di seluruh Indonesia

 

Sebagai satu-satunya BUMN di bidang perikanan, PT Perikanan Indonesia berperan penting mendorong inklusivitas nelayan dengan melibatkan mereka dalam proses produksi industri perikanan.

 

Langkah ini sesuai dengan amanah Peraturan Pemerintah (PP) No.99 Tahun 2021 yang menugaskan PT Perikanan Indonesia bertindak sebagai off taker hasil tangkapan nelayan untuk meningkatkan dan mendukung ketersediaan, keterjangkauan, inklusivitas dan mutu produk perikanan nasional.

 

Direktur Operasional PT Perikanan Indonesia Fajar Widisasono mengungkapkan dalam kurun waktu 8 bulan, yakni pada Januari-Agustus 2024, perusahaan telah menyerap ikan hasil tangkapan nelayan sebesar 4.680 ton. Volume tersebut setara valuasi Rp107 miliar.

 

Ikan yang diserap oleh PT Perikanan Indonesia merupakan hasil tangkapan 1.305 mitra nelayan yang tersebar di 12 cabang dan 21 unit di seluruh Indonesia, di antaranya Belawan, Jakarta, Pekalongan, Brondong, Pemangkat, Ambon, Bitung, Bacan, Makasar, Sorong dan Benoa.

 

Ikan tangkapan nelayan yang diserap oleh PT Perikanan Indonesia antara lain tuna, cakalang, layang, gurita, kembung, ikan kakaktua, cumi, sotong dan tongkol.

 

“Kami membuktikan bahwa kami selalu hadir untuk nelayan. PT Perikanan Indonesia berkomitmen untuk selalu membersamai para nelayan di Indonesia,” ungkap Fajar dalam keterangan resmi, Senin (9/9/2024).

 

Ikan yang diserap ini selanjutnya diolah dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun kebutuhan pasar internasional.

                                                                                                                                   

 

Ke depannya, PT Perikanan Indonesia akan meminta dukungan pemerintah, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menjadi aggregator dalam program Penangkapan Ikan Terukur.

 

PT Perikanan Indonesia juga berencana memperoleh kuota penangkapan ikan dengan menggandeng mitra nelayan, mitra investor maupun menangkap ikan menggunakan kapal milik perusahaan. Dengan begitu, akan semakin banyak nelayan yang akan terlibat dan PT Perikanan Indonesia mampu menjaga serta mengamankan pasokan ikan yang tersebar di seluruh Indonesia.

 

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo telah menginstruksikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan harus menjadi off taker hasil produksi petani, peternak dan nelayan.

 

Dengan peran BUMN Pangan yan semakin kuat sebagai off taker, maka diharapkan tidak akan ada lagi harga jatuh di tingkat produsen. Sehingga dapat mendorong para petani, peternak dan nelayan untuk meningkakan produksinya di hulu.

PT Perikanan Indonesia Jalankan Program untuk Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan: dari Beasiswa Anak Nelayan hingga Dukungan Operasional

JAKARTA – Kesejahteraan nelayan memegang peranan krusial dalam penguatan sektor perikanan nasional. Nelayan yang hidup dalam kondisi baik akan lebih mampu menjalankan aktivitas perikanan secara berkelanjutan, yang pada gilirannya berkontribusi pada stabilitas pasokan ikan dan keberlanjutan ekosistem laut.

Kondisi tersebut disadari sepenuhnya oleh PT Perikanan Indonesia member of ID FOOD, maka sebagai upaya mendukung kesejahteraan nelayan sebagai mitra strategis perusahaan, satu satunya perusahaan BUMN yang bergerak di sektor perikanan tersebut telah menyiapkan dan menjalankan sejumlah program untuk menopang kesejahteraan mitra nelayan.  Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono, melalui keterangannya, Minggu, (8/9/2024), di Jakarta.

Menurut Sigit, program kesejahteraan bagi nelayan tersebut telah berjalan diantaranya kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) beasiswa untuk anak nelayan berprestasi di kawasan operasional perusahaan, Muara Baru, Jakarta Utara. Pemberian beasiswa ini dilakukan bersama-sama dengan seluruh stakeholders perikanan di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ), Jakarta.

“Perusahaan dan stakeholders perikanan menunjukkan kepeduliannya pada masyarakat kawasan pesisir dengan penyaluran beasiswa dan santunan untuk anak nelayan. Kami memberikan apresiasi berupa beasiswa dan santunan kepada ratusan anak,” katanya.

Ia menambahkan, penyaluran beasiswa kepada murid Sekolah Dasar ini selaras dengan RKA TJSL 2024, yaitu beasiswa untuk anak nelayan, anak buah kapal atau yang bekerja di bidang perikanan. Program ini direncanakan menjadi kegiatan yang rutin dijalankan, mengingat dengan jaminan pendidikan yang baik maka peluang anak-anak nelayan untuk menjadi penerus bagi inovasi dan keberlanjutan dalam sektor perikanan khususnya akan meningkat. Diharapkan, program beasiswa bagi anak nelayan ini dapat berkontribusi untuk pembangunan komunitas pesisir yang lebih berdaya dan mandiri.

“Secara umum ini juga merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap dunia pendidikan serta upaya mencapai Sustainable Development Goal’s 4, untuk tujuan akses pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat,” tambahnya.

Selain program yang bersifat sosial, PT Perikanan Indonesia juga memberikan sejumlah dukungan operasional bagi kemudahan dan efisiensi kegiatan penangkapan ikan para nelayan. Seperti, menyediakan pasokan bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk operasional melaut para nelayan yang dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan Jawa Tengah, Brondong Jawa Timur, dan Prigi Jawa Timur. Melalui program ini PT Perikanan Indonesia mendapatkan rekomendasi untuk memasok ribuan kiloliter BBM Subsidi bagi nelayan dengan tonase kapal di bawah 30 GT.

Program lainnya, PT Perikanan Indonesia juga terus mendorong kesejahteraan nelayan dengan meningkatkan kemitraan perusahaan bersama nelayan melalui kegiatan penyerapan hasil tangkap. Langkah ini bersifat saling menguntungkan, karena nelayan akan mendapatkan kepastian pasar dengan harga yang wajar, dan PT Perikanan Indonesia dapat mendorong peningkatan volume perdagangan ikan domestik maupun ekspor.

Dukung Operasional Nelayan, PT Perikanan Indonesia Distribusikan BBM Kapal Nelayan

JAKARTA—PT Perikanan Indonesia member of ID FOOD, berkomitmen terus menjaga dan mengupayakan inklusivitas nelayan melalui ketersediaan bahan bakar minyak subsidi untuk operasional melaut para nelayan di Indonesia.

 

PT Perikanan Indonesia mendistribusikan bahar bakar minyak yang terjangkau melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan atau SPBUN yang terdapat di tiga wilayah kerja perusahaan, yakni di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan Jawa Tengah, Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Jawa Timur, dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi Jawa Timur.

 

Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan, akan terus mendukung program pemerintah dalam menyediakan BBM subsidi kepada para nelayan di Indonesia. Pasalnya, penyediaan BBM yang memadai baik dari segi volume dan harga sangat dibutuhkan nelayan untuk kebutuhan operasional melaut.

 

“SPBUN PT Perikanan Indonesia di cabang Pekalongan, cabang Brondong dan unit Prigi hadir untuk memfasilitasi nelayan agar dapat dengan mudah mendapatkan BBM dengan harga murah, sehingga produktivitas dan pendapatan nelayan dapat meningkat,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis, (5/9/2024), di Jakarta.

 

PT Perikanan Indonesia mendapatkan kuota BBM subsidi dari PT Pertamina Patra Niaga, atas rekomendasi Dinas Perikanan setempat, sebesar 1.128 kiloliter per bulan yang harus didistribusikan tepat sasaran kepada nelayan dengan tonase kapal di bawah 30 GT.

 

Rinciannya, ia menambahkan, PT Perikanan Indonesia menyuplai 736 kiloliter BBM setiap bulannya kepada para nelayan di Brondong melalui SPBUN 02 Brondong Lamongan, dan sebanyak 248 kiloliter per bulan kepada para nelayan di Prigi melalui SPBUN Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi Trenggalek. Adapun kuota BBM di PT Perikanan Indonesia Cabang Brondong merupakan kota terbesar untuk BBM subsidi nelayan se-Jawa Timur.

 

Selain itu, PT Perikanan Indonesia juga memasok 144 kiloliter BBM kepada nelayan di Pekalongan melalui SPBB Krapyak, Pekalongan.

 

Sigit menambahkan dengan banyaknya kuota BBM dari pemerintah yang tersalurkan, artinya banyak nelayan yang menyerap BBM tersebut untuk operasional mencari ikan. Hal ini dinilai memiliki multiplier effect yang besar terhadap keberlangsungan sumber pangan ikan di Indonesia.

 

“Kita menjaga ketersediaannya agar nelayan tidak kekurangan BBM sehingga penangkapan ikan terjaga, source-nya terkendali dan kebutuhan ikan di masyarakat terpenuhi,” ungkapnya.

 

Selanjutnya, ia menambahkan, PT Perikanan Indonesia akan meminta rekomendasi kepada PT Pertamina Patra Niaga dan Dinas Perikanan setempat untuk menambah kuota BBM subsidi bagi nelayan guna menghindari kelangkaan bahan bakar kapal dan menjaga ekosistem perikanan.

 

Seperti diketahui, ikan merupakan salah satu Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022. Tujuan CPP ini adalah untuk menanggulangi kekurangan pangan, gejolak harga pangan, bencana alam, bencana sosial, dan keadaan darurat.

 

Dalam rangka ketersediaan pangan di seluruh wilayah NKRI, maka perlu dilakukan pemenuhan dan pengelolaan CPP yang pelaksanaannya dilakukan melalui Badan Pangan Nasional dengan menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai operator.

 

Penguasaan dan pengelolaan cadangan pangan pemerintah ini akan diberikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dalam hal ini Perum Bulog dan BUMN Pangan, termasuk PT Perikanan Indonesia melalui Holding Pangan ID FOOD. Penugasan tersebut untuk melakukan pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran komoditas pangan strategis.

PT Perikanan Indonesia Gelar AKHLAK Talk Series “Loyal”

PT Perikanan Indonesia menggelar agenda rutin AKHLAK Talk Series dengan menghadirkan narasumber Direktur Keuangan dan Dukungan Kerja Manahan Hutapea. Tujuannya, untuk selalu menanamkan dan menginternalisasi nilai Akhlak secara kontinyu.

Akhlak Talk Series mengangkat tema Loyal yang merupakan salah satu Core Values insan BUMN. Manahan memaparkan contoh nyata dan studi kasus penerapan value Loyal di lingkungan perusahaan.

Karyawan yang loyal adalah mereka yang telah bekerja untuk perusahaan dan selalu fokus pada kesuksesan perusahaan, mereka berdedikasi untuk membantu perusahaan tumbuh dan berkembang.

PT Perikanan Indonesia
Quality Fishery for Everyone. Member of ID FOOD

logo-pt-perindo-id-food.png

Kontak Kami

  • Jl. Muara Baru Ujung, Penjaringan, Jakarta Utara - 14440
  • Tlp: (021) 6679604
  • Fax: (021) 6690523
  • info@perikananindonesia.co.id

Media Sosial